Seputarinfomenarik.com – Lagi lagi dan terjadi lagi MOS yang sejatinya tempat pengenalan murid/siswa sebelum mendapatkan pembelajaran kembali memakan korban.
Diketahui Pihak Satreskrim Polresta asal kota Palembang saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait tewasnya DBJ umur (14), salah satu siswa Sekolah Taruna Indonesia yang tewas diduga usai mengikuti kegiatan masa orientasi siswa (MOS).
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, mereka telah memeriksa delapan orang saksi terkait kejadian tersebut.
“Yang diperiksa adalah pihak dari sekolah, karena mereka yang menggelar kegiatan. Sekitar ada 3 siswa teman korban juga kami periksa,” kata Yon, Sabtu (13/7/2019).
Yon menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab tewasnya DBJ, apakah akibat tindak kekerasan atau hanya kelelahan akibat mengikuti kegiatan orientasi sekolah.
Sebab, dari hasil pemeriksaan teman korban, DBJ sebelumnya sempat mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya jatuh pingsan dan tewas.
“Penyebabnya belum disimpulkan, karena kami masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik. Luka lebam itu baru dilihat kasat mata. Tempat kejadian perkara (TKP) hingga sekolah sudah kami cek dalam rangkaian penyelidikan,” ujar Kasat.
Diketahui sebelumnya, DBJ yang sedang mengikuti Mos atau masa orientasi (14), salah satu siswa Sekolah Taruna Indonesia di Palembang, Sumatera Selatan, tewas usai mengikuti kegiatan orientasi yang berlangsung selama satu pekan, Sabtu (13/7/2019).
Kabar/berita tentang tewasnya DBJ itu disampaikan langsung oleh pihak sekolah kepada Aswin (46) yang merupakan paman korban.
Aswin mengatakan, DBJ sebelumnya berjalan kaki sejauh 8,7 kilometer bersama siswa yang lain dalam kegiatan orientasi siswa.
Perjalanan tersebut mereka (Siswa yang ikut MOS) tempuh dari Talang Jambe hingga ke kawasan Sukabangun, Palembang.
Namun, saat berjalan di parit yang memilikki lebar dua meter, korban mendadak pingsan tak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.
“Kami sendiri belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya karena apa? masih menunggu kabar dari rumah sakit dan pihak polisi, menurut penjelasan pihak sekolah keponakan saya itu sedang mengikuti kegiatan orientasi siswa,” kata Aswin, saat berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.
Mengetahui DBJ meninggal secara mendadak, keluarga akhirnya melakukan autopsi terhadap korban, untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya pelajar SMA Taruna itu.
“Tadi dilihat ada luka memar di bagian kaki. Saat ini sedang dilakukan autopsi. Kami sendiri juga sudah membuat laporan ke polisi,” ujar dia.
Sementara laporan dari pihak dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara kota Palembang yang menangani kasus ini Indra Sakti mengatakan, dari hasil pemeriksaan visum luar, ditemukan adanya tanda luka memar di bagian kepala dan kaki.
“Diketahui saat diperiksa visum dalam juga memang resapan darah di kepala. Berarti ada benturan kuat di kepala. Di dada juga ada,” ujar Indra.
Setelah menjalani autopsi, jenazah DBJ pun dibawa pihak keluarga ke Tulung Selapan Ilir RT 016 RW 006 Kelurahan Tulung Selapan Ilir, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, untuk dimakamkan.
Kasus ini pun sedang diselidiki oleh pihak Polresta Palembang, setelah dilaporkan oleh Berce yang merupakan ibu korban.
Sungguh disayangkan banget, yang seharusnya sekolah itu tempat menyenangkan atau tempat menuntut ilmu, harus dinodai oleh peristiwa ini, dan semoga keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.