Seputarinfomenarik.com – Setiap bulan puasa ada-ada saja problematika yang biasa terjadi diranah masyarakat khususnya dalam menyangkut hal-hal kebutuhan ekonomi. Seperti yang kita tahu pada hari-hari mendekati bulan puasa para pelaku dagang di pasar atau tempat-tempat jual beli kebutuhan akan mengalami kenaikan dari hari-hari biasanya. Mengapa hal demikian bisa terjadi? Mungkin kita sebagai masyarakat awam pasti penasaran dengan hal itu.

Pada bulan puasa atau ramadhan masyarakat utamanya yang beragama islam akan sibuk berbelanja kebutuhan dibulan ramadhan, Misalnya sembako atau sembilan bahan pokok yang jadi bahan utama konsumsi masyarakat. Sembako biasanya terdiri atas kebutuhan pokok yang paling dibutuhkan seperti beras, minyak, telur, daging, dan bahan yang lainnya. Ketika mencari bahan-bahan diatas dipasar atau tempat-tempat penjualan kebutuhan makanan maka kita akan menemukan hampir semua bahan sembako diatas memiliki harga yang tinggi.

Untuk itu sebagai masyarakat yang baik dan cerdas sekiranya kita bisa melihat dan mengetahui mengapa bahan-bahan kebutuhan harganya meroket tajam. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Faktor apakah itu? Let’s go kita simak secara seksama dibawah ini:

1.Faktor kelangkaan bahan-bahan kebutuhan yang sedikit tetapi permintaan meningkat dan inflasi
Secara logika kita akan berfikir disaat bulan ramadhan masyarakat akan beramai-ramai membeli bahan keperluan puasa seperti untuk makanan sahur dan berbuka. Dimana hal ini banyak pedagang yang kewalahan menjual barangnya karena pembeli yang tidak sedikit sehingga stok barang akan cepat habis dan berkurang. Atau dengan kata lain adanya permintaan yang banyak dari pembeli sedangkan stok barang jual berkurang. Itulah mengapa para pedagang menaikkan harga barang dagangannya pada bulan puasa.




Termasuk dalam hal ini terjadi inflasi, yaitu suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

2. Faktor mengikuti tradisi setiap bulan ramadhan
Setiap bulan ramadhan kita tahu pasti para pedagang akan menaikkan dagangannya. Misalnya penjual daging seperti daging sapi dan daging ayam biasanya menaikkan harga barang tersebut bisa berkali-kali lipat dari biasanya. Faktor tradisi mungkin bisa dijadikan alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Karena semua pedagang akan memberi harga barang yang relatif hampir sama dengan pedagang lainnya agar tidak akan ada yang namanya menyalahi harga jual pasaran.

3. Faktor adanya gaji ke 13 dan 14
Mungkin kita tidak menyadari jika hal ini bisa berhubungan dengan kenaikan barang-barang dipasaran. Dengan adanya gaji THR atau gaji ke 13 dan 14 maka pedagang akan menaikkan harga setelah mengetahui banyak pembeli yang rata-rata menerima gaji THR. Mungkin hal ini dimanfaatkan oleh beberapa pedagang untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Walaupun begitu hal ini tidak bisa dijadikan sebagai faktor utama karena tidak semuanya pedagang berpikiran seperti itu.

4. Faktor mengikuti harga pasaran
Seperti yang saya katakan sebelumnya tentang rata-rata semua pedagang akan menyesuaikan harga barangnya sesuai dengan harga yang ada dipasaran. Para pedagang sebenarnya memiliki 2 jenis otak yaitu otak cerdas dan otak licik. Kenapa saya bilang seperti itu karena pedagang yang memiliki otak cerdas akan melihat harga-harga dipasaran untuk dijadikan patokan sebagai harga barang yang mereka jual. Misalnya penjual telur dimana hari biasa harga telur dipasaran itu berkisar Rp. 35.000,-. Dihari-hari mendekati bulan ramadhan dan hari-hari dibulan ramadhan para pedagang akan menaikkan harga barangnya menjadi Rp. 45.000,- karena alasan stok barang lebih kecil atau sedikit dari permintaan yang relatif banyak. Lalu hal inilah yang diikuti oleh pedagang lain untuk dijadikan harga pasaran.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:



Sedangkan pedagang yang memiliki otak yang licik akan menaikkan harga barang dagangannya diatas harga-harga pasaran dengan perbedaan harga yang sangat jauh. Misalnya pedagang telah mengetahui harga pasaran telur di pasar yang harganya kisaran Rp. 45.000,- pada bulan puasa. Mereka akan menaikkan harganya lagi menjadi Rp. 50.000 atau bisa dikatakan naik Rp. 5000,-. Dan hal itu juga akan dijadikan patokan harga pasaran oleh pedagang lain. Sebenarnya cerdas dan licik itu tidak jauh berbeda. Sungguh luar biasa taktik para pedagang diluar sana.

BACA JUGA ARTIKEL DIBAWAH  INI:




Itulah beberapa faktor mengapa harga sembako atau barang-barang kebutuhan pada saat bulan puasa meningkat dari bulan-bulan biasanya. Kita bisa mengambil kesimpulan ada banyak faktor yang bisa menjadikan harga barang sembako dan barang lainnya meningkat di bulan puasa diantaranya adalah faktor yang sudah saya paparkan diatas dan selain itu ada juga banyak faktor lainnya. baca juga artikel Penetapan 1 Ramadhan 1440 (2019)

Tetapi, alasan yang sering terjadi adalah harga permintaan yang terus meningkat dibulan puasa tetapi jumlah barang kebutuhan sedikit sehingga terjadi manipulasi atau kenaikan harga untuk menutupi hal tersebut agar terjadi keseimbangan. Hal ini bisa dikatakan bulan puasa adalah bulan yang sangat menguntungkan oleh para pedagang. Oleh karena itu, marilah kita menjual barang-barang kebutuhan di bulan ramadhan untuk mengisi kehampaan dompet dibulan sebelumnya. Mungkin itu hanya sedikit saran dari saya untuk kalian para pengangguran dan pelaku usaha yang baru ingin memulai usaha.

Selain itu, admin ingin memberi tips agar kalian para pembeli bisa mendapatkan barang-barang yang sesuai kantong dibulan puasa. Pertama pintar-pintarlah menawar harga kalau bisa belajarlah dari emak-emak yang sangat pandai menawar harga di pasar. Kedua cermati barang-barang yang ingin kita beli, jangan sampai kita ingin makanan untuk buka nyatanya beli kuota. Ketiga lihat situasi pasar yang menjual bahan-bahan yang relatif murah dipasaran. Dan keempat irit. 

Mungkin itu beberapa alasan/faktor mengapa harga sembako naik drastis saat puasa ketimbang hari biasanya


Silahkan berikan komentarnya ya 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *